INFORMASI ASIMETRI
Para pengguna internal (para manajemen) memiliki kontak
langsung dengan entitas atau perusahannya dan mengetahui peristiwa-peristiwa
signifikan yang terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi
akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal. Situasi ini akan memicu
munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information
asymmetry). Yaitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan perolehan
informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan
pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi
(user).
Menurut
Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
1. Adverse
selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya
biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan
dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan
informasinya kepada pemegang saham.
Jadi Adverse Selection, merupakan
bagaimana pemilihan keputusan yang akan diambil berdasarkan informasi yang
lemah
2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak
seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga
manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang
melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak
dilakukan.
Jadi Moral hazard merupakan tindakan
yang diambil secara sengaja agar tujuan dapat tercapai. Misalnya menyembunyikan
hal–hal pentingsebagai informasi untukperusahaan.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang
terjadi antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain
untuk kepentingan sendiri. Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat
dasar manusia yaitu: (1) manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self
interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa
mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko
(risk adverse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan
bahwa informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan
reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.
Xu
dan Wu (2010) mencoba membahas dan meneliti tentang efek informasi asimetris
pada keputusan investasi perusahaan menggunakan kerangka opsi riil yang dapat
ditelusuri dimana perusahaan menggunakan saham untuk pembiayaannya. Pada
penelitian ini telah diasumsikan bahwa pihak diluar perusahaan tidak mengetahui
informasi dan hanya orang dalam perusahaan yang mengetahui informasi. Hasilnya
penelitian ini menyatakan ”It is
demonstrated that informational asymmetry significantly erodes the option value
of waiting to invest and leads firm with good growth prospects to speed up
investment.” Model yang dipergunakan juga sangat konsisten dengan hasil empiris
yang tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar