Minggu, 03 Juni 2018

Analisis Prinsip 6 C dan 7P untuk Kredit

Analisis Prinsip Pemberian Kredit 6C Dan 7 P

 Pemberian kredit yang efektif membutuhkan analisis terhadap usaha yang dilakukan debitur untuk menentukan keputusan dalam pemberian kredit. Salah satu cara menilai kegiatan usaha debitur adalah dengan menggunakan prinsip-prinsip kredit pada aspek-aspek usaha debitur. Terdapat prinsip-prinsip yang digunakan untuk pemberian kredit agar tidak terjadi bed debt yaitu dengan  analisis 6C dan 7P.  Analisis 6C menurut (Gup and Kolari, 2005) adalah sebagai berikut:
a.  Character, sifat dan watak dari nasabah (kejujuran, tanggungjawab, integritas dan konsisten). Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, tercermi dari latar belakang debitur baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.
b.  Capacity, kemampuan seseorang untuk menjalankan bisnis. Debitur perlu dianalisis apakah dia mampu memimpin dengan baik dan benar usahanya. Jika dia mampu memimpin usahanya, maka dia juga akan mampu untuk mengembalikan pinjamam sesuai dengan perjanjian dan perusahaannya tetap berjalan.
c.  Capital, kondisi keuangan dari nasabah (pendapatan bersihnya). Modal yang besar maka menunjukkan besarnya kemampuan debitur untuk melunasi kewajiban-kewajibannya.
d.  Colleteral, kekayaan yang dijanjikan untuk keamanan dalam transaksi kredit/anggunan. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jika terjadi kredit macet, maka agunan inilah yang digunakan untuk membayar kredit tersebut.
e.  Condition, faktor luar (kondisi ekonomi) yang mengontrol perusahaan. Menilai kredit hendakya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia (peminjam) jalankan.
f.  Compliance, kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku itu sangatlah penting. Hal ini menyangkut atas kepatuhan kreditur dan debitur dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.
Penilaian dengan menggunakan analisis 7P (Kasmir, 2004) adalah sebagai berikut: 
a.     Personality, menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Sifat, kepribadian calon debitur dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit.
b.   Party, mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakter.
c.  Purpose, untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d.  Prospect, untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
e.  Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
f.      Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
g. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindunngan. Perlindungan dapat berupa barang atau orang atau jaminan asuransi.

           Analisis Kelayakan Kredit 

         Selain menggunakan 6C dalam analisis suatu kredit untuk menilai layak atau tidak diberikan kredit (Siamat, 2004) dapat dilakukan juga dengan menggunakan beberapa aspek antara lain:
a.       Aspek yuridis/hukum
Aspek ini menyangkut masalah legalitas badan usaha serta ijin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.
b.      Aspek pemasaran
Aspek ini menyangkut kemampuan daya beli masyarakat, keadaan kompetisi, kualitas produksi.
c.       Aspek keuangan
Aspek ini menyangkut sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut.
d.      Aspek teknis/operasi
Aspek ini menyangkut kelancaran produksi, kapasitas produksi, mesin-mesin dan peralatan, ketersediaan dan kontinuitas bahan baku, lokasi, lay out ruangan.
e.       Aspek manajemen
Aspek ini menyangkut struktur organisasi, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya.
f.        Aspek sosial ekonomi
Aspek ini menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat.
Kredit yang diberikan oleh bank merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dirpersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Taswan, 1997).
Pemberian kredit harus berdasarkan atas kebijaksanaan kredit yang berlaku. Kebijaksanaan perkreditan meliputi penetapan standar kredit dan analisis kredit. Kebijaksanaan perkreditan bank harus diprogram dengan baik dan benar. Program perkreditan harus didasarkan pada asas yuridis, ekonomis dan kehati-hatian.
Nilai kredit merupakan dasar kinerja keuangan yang lalu pada perusahaan peminjam yang sama untuk sebuah nilai. Kewajiban pembayaran yang lalu, beban hutang yang relatif dengan pendapatan, dan jabatan merupakan contoh faktor yang berhubungan dengan kredit konsumen dan pinjaman hipotik perusahaan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menilai suatu kelayakan kredit (Gup and Kolari, 2005) antara lain:
a.   Kredit konsumen, menggunakan model variabel dimana pembayaran historis (bobotnya 35%); berapa banyak hutang (bobotnya 30%); panjang kredit historis (bobotnya 15%); kredit baru (bobotnya 10%); tipe kredit yang dipakai (bobotnya 10%). Nilai kredit yang tinggi merupakan tanda resiko kredit yang rendah.
b.  Bisnis kecil, menggunakan model nilai kredit untuk pinjaman hingga $250,000, walaupun banyak bank yang masih menggunakan pinjaman hingga  $100,000. Pinjaman dengan resiko tinggi berarti biaya bunga yang ditanggung juga tinggi. Model ini sangat efisien, karena dengan model ini akan taat pada peraturan dibanding kebijakan ketika membuat pinjaman.
Kunci sukses dari bisnis kredit adalah analisis kredit yang sistematis. Bila analisis kurang cermat maka membuat kredit tersebut menjadi kredit yang berbahaya, bisa menimbulkan resiko kredit. Analisis kredit selalu mengutamakan jaminan, dimana jaminan dan karakter dari debitur dianggap sebagai determinan utama resiko kredit. Tujuan adanya analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman. Analisis dan evaluasi kredit (Kuncoro, 2002) sekurang-kurangnya meliputi informasi sebagai berikut :
a.       Identitas pemohon
Identitas tersebut mencakup nama pemohon, dimisili, bentuk usaha, jenis usaha, susunan pengurus, legalitas usaha.
b.      Tujuan permohonan kredit
Tujuan tersebut mencakup jumlah kredit, obyek yang dibiayai, jangka waktu kredit, kebutuhan kredit.
c.       Riwayat hubungan bisnis dengan bank
Hal tersebut mencakup saat mulai, bidang hubungan bisnis, nilai transaksi bisnis, kualitas hubungan bisnis, jumlah total nilai hubungan bisnis.
d.      Analisis 6C kredit
Analisis ini mencakup analisis watak, analisis kemampuan, analisis modal, analisis kondisi/prospek usaha, analisis agunan kredit.


#Note: Evaluasi kelayakan pemberian kredit merupakan suatu penilaian dimana suatu debitur apakah pantas atau tidak untuk menerima pinjaman dari bank

Komentar


Sabtu, 17 Desember 2016

ANGGARAN PIUTANG DAN CONTOH KASUS

ANGGARAN PIUTANG DAN CONTOH KASUS


PENGERTIAN
·         Piutang adalah hak enagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang tersedia melunasi pada waktu mendatang.
·         Piutang usaha adalah piutang yang timbul Karena menjual barang atau jasa secara kredit.
·         Manfaat piutang usaha adalah meningkatkan volume barang yang dijual agar mampu bersaing
·         Anggaran Piutang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang sejumlah piutang perusahaan beserta perubahan-perubahanya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
·         Anggaran piutang menunjukan besarnya piutang dari transaksi-transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan perusahaan.
·         Anggaran menerangkan mengenai jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, serta menunjukan pula sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PIUTANG
1)      Volume barang yang dijual secara kredit
2)      Standar kredit
3)      Jangka waktu kredit
4)      Pemberian potongan
5)      Pembatasan kredit
6)      Kebijakan penagihan piutang
JENIS BEBAN DAN BIAYA YANG TIMBULAKIBAT MENJUAL PRODUK SECARA KREDIT
1) Biaya modal biaya pembuatan produk jadi
2) Biaya administrasi piutang seperti biaya penagihan piutang dan biaya organisasi perunit kerja yang deserahi tugas mengelola piutang.
3) Biaya Piutang mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih karena adanya resiko debitor tidak bertanggung jawab (melarikan diri) atau bangkrut.

PENGARUH PENJUALAN KREDIT
1)      Jangka waktu kredit yang diberikan.
2)      Tingkat perputaran penagihan piutang.
3)      Situasi usaha pada umumnya
·          
v  Pada kondisi usaha yang normal, likuiditas perusahaan pada umumnya baik, maka kemungkinan penundaan pembayaran adalah kecil. Sebaliknya bila pasaran lesu, sulit memperoleh uang tunai, kemungkinan terjadinya penundaan menjadi semakin besar
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
1)      Budget penjualan
2)      Keadaan persaingan dipasar
3)      Posisi perusahaan dalam persaingan
4)      Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan
5)      Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang
6)      Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan-penjualan secara kredit
  MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Dapat diperkirakannya posisi piutang pada berbagai waktu.
2. Dapat diketahuinya jumlah piutang yang sudah waktunya untuk ditagih.
3. Dapat diperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit.
MANFAAT PIUTANG
ü  Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga keuntungan juga dapat di tingkatkan
ü  Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan
ü  Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya
LANGKAH MENYUSUN ANGGARAN PIUTANG
1)      Menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan jumlah penjualan kredit yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu satu bulan atau triwulan.
2)      Menentukan besarnya Bed debts atau besarnya piutang tak tertagih yang harus dicadangkan.
3)      Mengetahui mengidentifikasi besarnya term of credit.
4)      Memperhatikan kemungkinan adanya bunga untuk penjualan kredit.
5)      Menyusun ke dalam bentuk table-table yang sistematis
CONTOH SOAL
PT. SEJAHTERA memiliki data realisasi dan anggaran jual selama tahun 2016 sebagai berikut :
a. Realisasi penjualan Desember 2015       Rp. 80.000.000
Anggaran jualan Januari                      Rp. 85.000.000
Pebruari                      Rp. 90.000.000
Maret              Rp. 95.000.000
b. Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua bulan dan 1% ditaksir tidak tertagih/bed debts dari piutang usaha bulan yang bersangkutan.
Hitunglah:
1)      Anggaran piutang bersih
2)      Taksiran piutang tak tertagih
3)      Anggaran piutang usaha
SOLUSI
1.        Perhitungan anggaran piutang usaha bersih
Januari               = 9% x 80.000.000 + 49% x 85.000.000 = Rp. 48.850.000
Pebruari             = 9% x 85.000.000 + 49% x 90.000.000 = Rp. 51.750.000
Maret                 = 9% x 90.000.000 + 49% x 95.000.000 = Rp. 54.650.000
2. Perhitungan taksiran piutang tak tertagih
Desember          = 1% x 80.000.000 = Rp. 800.000.000
Januari               = 1% x 85.000.000 = Rp. 850.000.000
Pebruari             = 1% x 90.000.000 = Rp. 900.000.000
Maret                 = 1% x 95.000.000 = Rp. 950.000.000

3. Anggaran piutang usaha dapat dihitung sebagai berikut:
Januari   = 10% x 80.000.000 + 50% x 85.000.000 = Rp. 50.500.000
Pebruari = 10% x 85.000.000 + 50% x 90.000.000 = Rp. 53.500.000
Maret     = 10% x 90.000.000 + 50% x 95.000.000 = Rp. 56.500.000

 SUSUNAN ANGGARAN PIUTANG.... SILAHKAN DIKERJAKAN :)






Analisis Prinsip 6 C dan 7P untuk Kredit

Analisis  Prinsip  Pemberian Kredit 6C Dan 7 P   Pemberian kredit yang efektif membutuhkan analisis terhadap usaha yang dilakukan de...